Jumat, 06 Juli 2012

Ditjen PAUDNI Tingkatkan Kesejahteraan Guru TK

JAKARTA. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Ditjen PAUDNI) akan terus berupaya keras meningkatkan kesejahteraan para guru TK dan tenaga kependidikan PAUDNI. Hal tersebut ditegaskan oleh Direkur Jenderal PAUDNI Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog, saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Semiloka Nasional Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Dalam acara yang dihelat di Putri Duyung Cottage Ancol tersebut, Prof. Reni, sapaan Dirjen PAUDNI, menjanjikan tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan bagi guru TK yang berstatus PNS, namun juga yang non PNS. ”Saya akan perjuangkan itu,” tegasnya disambut tepukan riuh dari peserta.
Pada acara yang dihadiri 367 peserta dari seluruh Indonesia tersebut, Guru Besar Fakultas Psikologi UI itu juga menegaskan, pemerintah memberikan perhatian khusus kepada PTK PAUDNI yang mengabdikan diri di daerah perbatasan dan Tertinggal, Terdepan, serta Terluar (3T).
Sedangkan Ketua Umum IGTKI Hj. Farida Yusuf M.Pd menyatakan akan terus menjadi mitra strategis Ditjen PAUDNI. Ia bersama para pengurus juga terus berupaya meningkatkan kualitas dan aktualisasi para guru TK. ”Kami tak pernah berhenti menyiapkan SDM yang andal dan kreatif,” ucapnya.
DPR Setujui Penambahan Anggaran  
Dirjen PAUDNI, Prof. Reni mengakui saat ini daya dukung APBN terhadap peningkatan kesejahteraan PTK PAUDNI belum optimal. Hal tersebut mengakibatkan pemerintah belum sanggup memenuhi tunjangan bagi seluruh guru TK di Indonesia.
Namun, bagi guru yang telah memenuhi syarat untuk menerima tunjangan profesi, pemerintah menjamin akan memenuhi hak mereka. Hingga Januari 2012, guru TK yang berhak mendapat tunjangan profesi berjumlah 10.602 orang. Sedangkan dalam DIPA Ditjen PAUDNI 2012 baru tersedia anggaran untuk 8.728 orang (82%), atau terdapat kekurangan alokasi untuk 1.874 orang.
Ditjen PAUDNI pun mengupayakan penambahan anggaran untuk menutup kekurangan tersebut, yakni melalui APBN-P tahun 2012. ”Alhamdulilah usulan untuk memenuhi kekurangan itu telah disetujui Komisi X DPR RI pada tanggal 23 Mei 2012 yang lalu,” ungkap Prof. Reni.   (Yohan Rubiyantoro/HK)
Sumber  http://www.paudni.kemdikbud.go.id/

Sabtu, 16 Juli 2011

Panduan Untuk Guru dan Orang Tua TK/KB IT Az-Zahra Bagian 2

BAB II
PENGEMBANGAN KURIKULUM IMTAQ

A. AQIQAH
1. Iman Kepada Allah
Tujuan dari materi ini adalah:
a. Anak mengenal Allah
b. Anak bersyukur sebagai makhluk ciptaan Allah
c. Ridho Allah sebagai tujuan/cita-cita
d. Kesadaran bahwa kita selalu diawasi oleh Allah Yang Maha Melihat dan Maha Mendengar, memotivasikan anak untuk selalu mentaati aturan Allah
2. Iman Kepada Malaikat
Tujuan dari materi mengenal malaikat adalah kesadaran anak bahwa dimanapun kita berada, kapanpun waktunya (saat kita sendiri, saat banyak orang, saat sedih, saat gembira), ada malaikat yang mengawasi dan mencatat semua amal baik dan buruk. Kesadaran akan adanya “waskat” ini akan memotivasi siswa untuk bersikap/berbuat baik dan menghindari sikap/perbuatan yang buruk.
3. Iman Kepada Kitab Allah (Al-Qur’an)
Tujuan dari materi ini adalah:
a. Anak mengenal Al-Qur’an
b. Anak terbiasa “dekat” dengan Al-Qur’an
c. Anak termotivasi untuk senantiasa mempelajari Al-Qur’an (membaca, menghafal, memahami maknanya)
4. Iman Kepada Rasul Allah
Tujuan dari materi ini adalah:
a. Anak mencintai Rasul Allah
b. Anak meneladani Rasul Allah
c. Keyakinan bahwa Muhammad SAW adalah Rasul Utusan Allah yang terakhir.
5. Iman Kepada Hari Akhir
Tujuan dari penyampaian materi Iman Kepada Hari Akhir adalah:
a. Kesadaran/keyakinan bahwa setiap kebaikan dan keburukan pasti ada balasan di sisi Allah, memotivasi anak untuk banyk-banyak beramal sholih dan menjauhi sfat serta selalu berperilaku baik dan menjauhi perilaku yang tidak baik.
b. Keyakinan akan adanya surga dan neraka selalu ditekankan untuk memotivasi anak agar selalu berperilaku baik dan menjauhi perilaku yang tidak baik.
6. Iman Kepada Ketetapan Allah
Tujuan dari materi tersebut adalah:
a. Terbentuknya sifat Qona’ah (menerima apa adanya) atas kondisi diri kita masing-masing, sehingga anak tidak merasa minder, malu dan rendah hati serta tidak sombong dan tinggi hati atas kelebihan yang dimiliki.
b. Membentuk sifat tawakal/pasrah kepada Allah setelah berusaha keras

B. ADAB DAN AKHLAK
Materi adab dan akhlak ditanamkan dengan cara:
a. Pembiasaan/Penerapan
Siswa dibiasakan melakukan adab dan akhlak yang baik serta dijauhkan dari adab dan akhlak yang buruk.
b. Teladan (Uswatun Khasanah)
Guru sebagai figur uswah/teladan harus senantiasa menampakkan akhlak yang baik.
c. Cerita baik berupa kisah nyata maupun cerita fiksi.

Tujuan dari pembelajaran adab dan akhlak adalah:
a. Anak yang mampu membedakan akhlak yang baik (akhlak mahmudah) dan akhlak yang buruk (akhlak mazmumah).
b. Anak dibiasakan bersikap dan berperilaku positif serta dijauhkan dari sikap dan perilaku negatif.

C. SHIROH
Pada materi shiroh anak diajak meneladani Rasulullah, para sahabat dan orang-orang sholih dengan menyampaikan kisah-kisah teladan.
Tujuan dari pengajaran shiroh adalah agar anak mempunyai idola yang pantas untuk dicintai dan diteladani.

D. TAHFIDZUL QUR’AN
Surat dan ayat-ayat Al Qur’an yang harus dihafal oleh siswa TKIT Az Zahra meliputi:
1. QS. Al-Fatihah 10. QS. Al-Quraisy
2. QS. An-Naas 11. QS. Al-Fiil
3. QS. Al-Falaq 12. QS. Al-Humazah
4. QS. Al-Ikhlas 13. QS. Al-‘Ashr
5. QS. Al-Lahab 14. QS. At-Takasur
6. QS. An-Nashr 15. QS. Al-Qoriah
7. QS. Al-Kafirun 16. QS. Al-‘Adiyat
8. QS. Al-Kautsar 17. QS. Al-Zalzalah
9. QS. Al-Ma’un 18. QS. Al-Bayyinah

Pengajaran tahfidz tersebut dilaksanakan dengan metode:
1. Pengajaran Klasikal
a. Guru membaca semua ayat dalam surat yang diajarkan.
b. Guru menceritakan kandungan ayat dalam surat tersebut.
c. Guru melafalkan penggalan ayat demi ayat QS dan siswa mendengarkan kemudian menirukan.
2. Muraja’ah
a. Setiap hari diadakan muraja’ah, yakni mengulang kembali surat atau ayat yang sudah dihafal secara bersama-sama.
b. Muraja’ah juga dilaksanakan pada sholat berjama’ah (pada ra’kaat pertama dan kedua).

E. HADIST
Pengajaran hadist di TKIT Az-Zahra menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
1. Pengajian Secara Klasikal
a. Guru membacakan hadist secara utuh (keseluruhan).
b. Guru mengulas isi hadist tersebut dengan memberikan penjelasan dan ilustrasi secukupnya. Tujuannya adalah memotivasi anak mengamalkan hadist tersebut.
c. Hadist tersebut dihafal bersama (dengan cara memenggal bagian per bagian, baru keseluruhan).
d. Dihafal artinya.
2. Teguran Langsung
a. Guru menegur/mengingatkan siswa secara langsung (pada saat menemui suatu kasus) dengan menggunakan hadist yang berkaitan dengan kasus tersebut. Misal: ketika seorang anak membuang sampah sembarangan, guru mengingatkan dengan melafaladzan hadist kebersihan berikut artinya.
b. Seorang anak diminta mengingatkan temannya dengan hadist tertentu ketika menemui suatu kasus.
Misal: seorang anak melaporkan temannya nakal. Maka anak tersebut diminta mengingatkan dengan hadist kasih sayang.
3. Quis
Untuk mengingatkan hadist yang telah dihafal, maka guru mengadakan quis hafalan hadist. Quis ini bisa dilaksanakan setiap saat. Misal pada giliran mengambil snack/makan siang dan giliran masuk atau keluar kelas.
Adapun Hadits yang diajarkan meliputi:
a. Hadits Kasih Sayang
“Barang siapa tidak menyayangi tidak akan disayangi” (HR.Muslim)
b. Hadits Jangan Suka Marah
“Janganlah kamu suka marah, maka bagimu surga” (HR. Thabrani)
c. Hadits Senyum itu Shadaqah
“Senyumlah dihadapan saudaramu adalah shadaqah” (HR. Tirmidzi)
d. Hadits Menutup Aurat
“Sesungguhnya kita dilarang menampakkan aurat kita” (HR.Al-Hakim)

e. Hadits Menyebarkan Salam
“Sebarkanlah salam diantara kamu” (HR. Muslim)
f. Hadits Kebersihan
“Kebersihan itu sebagian dari iman” (HR.Muslim)
g. Hadits Wajib menuntut Ilmu
“Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim” (HR. Muslim).
h. Hadits Berbuat Baik
“Setiap kebaikan adalah shodaqoh (HR. Muslim)
i. Hadits Larangan Mencela
“Seorang muikmin itu tidak menghina, mengumpat, berkata dan berbuat keji” (HR. Abu Naim)
j. Hadits Peminta
“Artinya Allah tidak suka orang yang meminta dengan memaksa.” (HR. Abu Na’im)
k. Hadits Keutamaan Do’a
“Do’a itu adalah ibadah” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
l. Hadits Surga dibawah Telapak Kaki Ibu
“Surga itu di bawah telapak kaki ibu”
m. Hadits Berkata Baik
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diam” (HR. Bukhari-Muslim)
n. Hadits Malu itu Akhlak Islam
“Sesungguhnya rasa malu sebagian dari akhlaq Islam”.
o. Hadits Menjaga Lisan
“Kesalahan anak adam yang terbantak adalah lisannya”. (HR. Al-Haakim)
p. Hadits Sesama Muslim Bersaudara
“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain” (HR. Muslim).
q. Hadits Taubat
“Orang yang telah bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak bertaubat”.
r. Hadits Sabar
“Orang kuat bukanlah karena menang gulat, tetapi orang kuat adalah oaring yang dapat menahan diri diwaktu marah.” (HR.Ahmad bin Baihaqi).
s. Hadits Mahir (Pintar) Membaca Al-Qur’an
“Orang yang pintar membaca Al-Qur’an akan tinggal bersama Jibril”. (HR. Bukhori-Muslim)
t. Hadits Memula Pekerjaan (Dengan Basmalah)
“Setiap pekerjaan itu dimulai dengan Bismillah. Jika tidak ingin hilang barokahnya”.
u. Hadits Sholat Tepat Waktu
“Kerjakanlah sholat pada waktunya” (HR. Nasai dan Ibnu Siban).

F. SHALAT
Pengajaran shalat di TKIT menggunakan metode “Learning by doing” yakni dengan langsung praktek mengerjakan shalat. Setiap hari anak melaksanakan shalat dalam pengawasan guru dan dituntun untuk melakukan gerakan shalat secara benar. Kemudian shalat secara berjamaah dengan salah seorang siswa sebagai imam dan yang lain sebagai makmum. Bacaan shalat secara bertahap diajarkan selama satu semester. Sehingga selama semester 1 anak mengerjakan shalat dengan bacaan secara bertahap. Semua bacaan shalat dibaca bersama dengan suara keras.
Adapun bacaan shalat yang dipraktekkan di TKIT Az-Zahra adalah sebagai berikut:
1. Takbiratul Ikhram
2. Do’a Iftitah
3. Ta’awudZ
4. Surat Alfatihah
5. Do’a Ruku
6. Do’a I’tidal
7. Do’a Sujud
8. Duduk diantara Sujud
9. Bacaan Tasyahud
10. Bacaan shalawat
11. Do’a setelah Tasyahud
12. Bacaan Salam

Catatan:
Bacaan surat pendek/ayat pilhan, pada raka’at pertama adalah bacaan surat/ayat yang sedang/baru dihafal, sedang pada rakaat 2 dibaca surat/ayat yang sudah dihafal sebelumnya. Atau bisa juga sebaliknya surat yang pernah dihafal dibaca pada raka’at pertama, surat/hafalan ayat yang baru, dibaca pada raka’at ke 2.
G. DZIKIR DAN DO’A
Pembelajaran dzikir dan do’a ini dilaksanakan setiap hari seacara aplikatif sehingga diharapkan anak tetap terjaga dalam kegiatannya dengan nilai-nilai agama, dan diharapkan anak akan selalu teringat dan menggunakan do’a tersebut dalam kesehariannya baik di sekolah maupun di lingkungan luar sekolah.
Adapun dzikir dan do’a yang diterapkan meliputi:
1. Do’a Kebaikan Dunia Akhirat
“Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”
2. Do’a untuk Kedua Orang TuA
“Ya Allah, ampunilah diriku juga orang tuaku dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihiku di waktu kecil”.
3. Do’a Sebelum Makan
“Ya Allah, berkahilah rizki yang Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka”
4. Do’a Sesudah Makan
“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami makanan dan minum serta menjadikan kami muslim”.
5. Do’a Sebelum Tidur
“Dengan nama Allah aku hidup dan aku mati”.
6. Do’a Bangun Tidur
“Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan kami, kepada-Nya kami akan kembali”.
7. Do’a Berpergian
“Dengan nama Allah aku berserah diri kepada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain karena Allah”
8. Do’a Naik Kendaraan
“Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebenarnya tidak mampu menguasainya dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah”.
9. Do’a Penutup Majelis
“Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan memuji kepada-Mu aku bersaksi bahwa tidak ada Allah kecuali Engkau, aku meminta ampun dan bertaubat kepada-Mu”.
10. Do’a Masuk Kamar mandi/WC
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekejian dan keburukan”.
11. Do’a Keluar Kamar Mandi/WC
“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran dariku dan menjadikan aku sehat”.
12. Do’a Sesudah Wudhu
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Allah selain Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba dan utusan-Nya”.
13. Do’a Masuk Masjid
“Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu”.
14. Do’a Keluar Masjid
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu karunia-Mu”.
15. Do’a Sesudah Adzan
“Ya Allah, yang mempunyai seruan yang sempurna ini dan shalat yang ditegakkan ini, berkahilah dan limpahkanlah kepadanya tempat yang terpuji yang Engkau janjikan”.
16. Do’a Mendengar Petir
“Maha Suci Allah, petir dan malaikat bertasbih memuji-Nya karena tunduk kepada-Nya”.
17. Do’a Ketika Turun Hujan
“Ya Allah, semoga hujan ini bermanfaat”.
18. Do’a Berpakaian
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikanya dan kebaikan yang ada padanya dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang ada padanya”.
19. Do’a Melepas Pakaian
“Dengan nama Allah yang tidak ada Allah selain Dia”.
20. Do’a Bercermin
“Ya Allah, Engkau telah memperbagus rupaku, maka baguskanlah akhlaqu”.
21. Do’a Berbuka Puasa
“Ya Allah, kepada-Mu lah aku berpuasa, dan kepada-Mu lah aku beriman, dan atas rizqi-Mu lah aku berbuka”.
“Hilangkanlah hausnya, dan basahlah kerongkongannya serta tetaplah pahalanya, insya Allah”.
22. Do’a Ditimpa Kesusahan (Musibah)
“Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kami kembali pada-Nya. Ya Allah berilah kami pahala dalam musibahku ini dan berilah pengganti yang lebih baik”.
23. Do’a Menjenguk Orang Sakit
“Ya Allah, hilangkalah kesengsaraan Ya Rab manusia, berilah kesembuhan dan Engkau adalah pemberi kesembuhan tidak ada kesembuhan kecuali penyembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit”.
24. Do’a Ketika Bersin
“Semoga Allah memberi petunjuk kepadamu dan semoga pula merupakan kebaikan yang utama”.
H. ASMA’UL HUSNA