Rabu, 13 Juli 2011

Pendidikan Anak ketika Dalam Kandungan

Pendidikan seorang anak telah dapat dilakukan ketika sang bayi masih di dalam kandungan.

Seorang ibu yang sedang mengandung mempunyai banyak pahala kebaikan seperti dikabarkan dalam sebuah hadis berikut ini. Nabi SAW bersabda:

"Apakah redha, hai golongan wanita, bahwasanya seorang wanita yang sedang hamil dari suaminya, yang telah dinikahi dengan halal (menurut syariat Islam), Allah membenkan pahala kepadanya sebagaimana pahala orang berjihad fisabilillah. Apabila ia merasa sakit untuk melahirkan anaknya maka ia mendapat pahala yang banyak sekali sehingga manusia tidak mengerti seberapa banyaknya pahala itu. Apabila telah lahir lalu disusui, bagi ibu itu setiap satu tegukan dari susunya Allah memberi dia pahala satu kebaikan. Apabila si ibu semalaman tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah memberi pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah."
(Riwayat Al Hassan bin Safwan, Thabrani Jan Ibnu As Sahir dan Salamah yang menyusukan Sayidina Ibrahim putera daripada Rasulullah).

Namun demikian sebagian besar ibu yang mengandung mudah hilang kesabaran karena merasa tidak nyaman. Jauhilah sifat pemarah, merajuk dan sebagainya agar anak yang dilahirkan jiwanya kuat dengan kebaikan.

Jaga adab-adab, contohnya jangan makan sambil berjalan, durhaka kepada suami dan lain-lain, karena akhlak ibu yang mengandung akan mempengaruhi watak dan akhlak anak dalam kandungannya.
Dilarang menyakiti atau menyiksa binatang, dikuatirkan balasan Allah ditimpakan kepada anak yang dikandung.
Pergaulan suami isteri hendaklah beradab
Pendidikan anak-anak berawal sebelum ayah dan ibu menikah. Sebab itulah sangat penting pemilihan jodoh dan juga majlis akad nikah harus dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam.

Janin yang sedang tumbuh besar lebih-lebih setelah kandungan berusia enam bulan adalah makhluk yang pandai dan memiliki berbagai kemampuan diantaranya:

Janin dapat melihat, mendengar dan belajar di dalam kandungan.
Perasaan gelisah, resah, yang sukar diatasi sudah memberi pengaruh buruk kepada pribadi bayi sebelum lahir. Sebaliknya perasaan seperti riang gembira dan pengharapan memberi satu masukan positif dalam perkembangan emosi bagi bayi.
Perasaan bapak (suami) kepada ibu (isteri) dan anak yang dikandungnya juga adalah faktor terpenting yang menjamin keberhasilan dan kesempurnaan pertumbuhan bayi dalam rahim.

Berdasarkan sensitifnya perasaan janin itu, para ibu bapak perlulah:

Mementingkan soal-soal kebaikan dan dalam waktu yang sama menjauhi keburukan.
Yang paling utama, si ibu hendaklah selalu bersangka baik dengan Allah. Untuk itu berdoalah kepada Allah agar anak yang sedang dikandung itu menjadi anak soleh, berilmu, beriman dan bertaqwa
Perbanyak membaca Al Quran dan menghayati isinya terutama Surah At Taubah, Surah Maryam, Surah Yusuf dan Surah Luqman
Surah-surah itu sebaik-baiknya dibaca di waktu setelah shalat Subuh dan sebelum tidur
Bacalah di samping mengharapkan anak yang dikandung itu selamat dan mudah dilahirkan.
Membaca dan menghayati kisah-kisah orang soleh zaman dahulu.

Secara ringkas, seorang ibu yang sedang mengandung itu hendaklah menjaga:

Penglihatan
Pendengaran
Percakapan
Makan minum
Sikap
Sumber
http://pendidikan-anak.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar